Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman dan beramal sholeh dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati suaya menetapi kebenaran. (QS. 103 : 1-3).

Ayat di atas mengingatkan kita betapa cepatnya waktu berputar. Berganti. Sepertinya bau kemarin kita menggendong si kecil, memandikannya, menggantikannya popok, menidurkannya dengan senandung nasyid dan berbagai hal lain yang menunjukkan betapa tidak berdayanya si kecil. Tapi, sekarang tanpa terasa, anak kita ternyata sudah hampir mampu melakukan berbagai aktivitas dengan baik.

Bagi banyak orang tua, menyekolahkan anak bukan hanya memberikan alternatif kegiatan yang islami bagi anak. Sekolah diharapkan juga membantu memberikan lingkungan dan pendidikan yang islami bagi anak. Diharapkan dengan semakin awalnya anak mendapat lingkungan yang baik, maka semakin mudah pula bagi anak untuk menerima berbagai pelatihan, pengajaran dan pendidikan yang dapat membentuk karakteristik dirinya sebagai seorang muslim atau muslimah yang sholih dan sholihah.

Bagi anak-anak, hari pertama masuk sekolah memang merupakan hari yang mencemaskan, dan menegangkan. Pengalaman yang dialami awal anak pada awal sekolah tak jarang berkembang menjadi penolakan atau ketakutan anak untuk berangkat sekolah. Anak menjadi mudah menangis setiap diingatkan untuk berangkat ke sekolah. Mungkin juga kecemasan anak akan berkembang menjadi pusing , atau mual, atau sakit perut yang penyebabnya adalah psikis anak.

Bersekolah, adalah pengalaman yang baru bagi anak . Agar pengalaman menjadi kenangan manis dan indah, orang tua perlu mengantisipasinya. Sehingga sejak hari pertama pun, anak siap menjalani hari-hari sekolah sebagai hari-hari yang “MENYENANGKAN”. More